Sukabumi, Republiknews.com – SMPN 1 Cikakak, sebuah sekolah menengah pertama yang terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini tengah menghadapi masalah akibat kekurangan ruang kelas .
Kerusakan yang terjadi pada dua ruang kelas telah memaksa dua rombongan belajar siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di aula dan lab sekolah, yang sebenarnya tidak didesain untuk proses belajar mengajar.
Kepala SMPN 1 Cikakak, Undang Harimaya,S.Pd yang ditemui di ruangannya seusuai mengelar acara isra mi’raj mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ini.
“Kondisi ruang kelas yang rusak sangat mempengaruhi kenyamanan dan konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran. Mereka terpaksa belajar di aula yang tidak memadai,” ujarnya.
Selain itu, sekitar 40% dari ruang kelas yang ada di sekolah ini merupakan bangunan tua yang kurang layak pakai dan memerlukan renovasi.
Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, terkadang pihak sekolah terpaksa meliburkan siswa siswinya apabila terjadi cuaca extrim, mengingat akhir-akhir sering terjadi bencana di wilayah Sukabumi selatan.
Kepsek juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar segera memberikan perhatian dan bantuan untuk membangun kembali dua ruang kelas yang rusak berat dan merehabilitasi yang lainnya.
“Kami sangat berharap pemerintah segera merespons kebutuhan ini. Kondisi ini tidak hanya menghambat proses belajar mengajar, tetapi juga membahayakan keselamatan siswa,” tambahnya.
Keadaan ini tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga pada guru yang kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran dengan efektif. Mengajar dengan banyak gangguan sangat menyulitkan.
Kami butuh ruang kelas yang layak agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan menjamin keamanan semua siswa dan guru.
Sementara menunggu respons dari pemerintah, sekolah berusaha melakukan berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan membuat jadwal bergilir untuk menggunakan lab dan aula, meskipun ini bukan solusi yang ideal, namun ini cara mereka agar proses belajar mengajar tetap terlaksana. *Budi AF