Surabaya, Republiknews.com – Penangkapan 5 oknum anggota Polisi berdinas di Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah (Jateng) terkait mengurangi barang bukti (BB) narkotika berjenis sabu menjadi sorotan banyak pihak.
Salah satu pihak yang menyoroti adalah Pengamat Kepolisian dari Surabaya, Didi Sungkono, S.H., M.H.
Menurut Didi Sungkono, Polri adalah milik negara, organisasi besar yang didanai oleh uang negara dari pajak-pajak rakyat, berasal dari APBN, sehingga nama baik Polri harus selalu dijaga.
“Sungguh ironis memang kelakuan para oknum-oknum yang berdinas di satuan narkoba Polda Jawa Tengah ini.
Bagaimana tidak, seakan tidak ada rasa takutnya, ancaman dari Kapolri, Kapolda, direktur dan Nitizen yang semakin kemari nilai dari Polri semakin menurun drastis,” ujar Didi Sungkono, Minggu (14/7) siang di Surabaya.
“Saat ini semua oknum-oknum yang terlibat telah ditahan di rutan Polda Jawa Tengah, masyarakat harus awasi, kontrol secara maksimal,
karena harus masuk Peradilan umum, sanksi harus jelas PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat),” tegas Didi Sungkono.
Terkait peristiwa ini, menurut Didi, masyarakat pasti bertanya, bagaimana pola rekrutmennya, bagaimana kesehatan jiwa (Keswa), adab, etika dan perilaku. Apalagi beberapa waktu lalu ada kejadian, seorang Kanit (Perwira menengah) melakukan bunuh diri.
Bukan hanya kasus para oknum polisi narkoba berdinas di Polda Jawa Tengah, Didi Sungkono juga menyoroti beberapa kasus terjadi di beberapa tempat.
“Kasus Pegi (Polda Jabar), Penerimaan Casis Akpol, Bintara,Tamtama, yang seakan masyarakat semakin tidak percaya dengan ASDM (Asisten Sumber Daya Manusia).