Manado, Republiknews.com – Dalam Forum Manajemen Indonesia (FMI) XVI yang diselenggarakan di Manado, Prof. Nurul Indarti, PhD, Head of Department of Management, Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada, memberikan presentasi menarik berjudul “Pengembangan Blue Economy yang Berkelanjutan di Negara Berkembang: Riset dan Usulan Penelitian Masa Depan”.
Beliau menekankan pentingnya ekonomi biru sebagai kerangka pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dan pelestarian ekosistem.
Prof. Nurul menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi biru harus diiringi dengan pendekatan transdisipliner yang melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, akademisi, komunitas lokal, hingga sektor swasta.
“Teknologi inovatif, pengelolaan limbah, dan perencanaan ruang laut yang efektif menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut,” tutur Prof. Nurul. Rabu(06/11/24).
Beliau juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang dalam mengadopsi teknologi canggih akibat keterbatasan biaya dan akses, serta pentingnya kolaborasi internasional dalam riset dan implementasi kebijakan.
“FMI adalah wadah penting untuk berbagi pengetahuan dan mendorong kolaborasi riset yang relevan dan solutif.
Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi katalisator bagi peneliti dan praktisi untuk bersama-sama mengembangkan solusi berkelanjutan yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Prof. Nurul.
“Keynote speaker seperti Prof. Nurul Indarti memberikan wawasan berharga tentang pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan keberlanjutan.
Kehadiran beliau membantu memperkuat pemahaman peserta tentang bagaimana pendekatan ekonomi biru dapat menjadi solusi masa depan,” ungkap Deske Mandagi PhD ketua panitia FMI.
Dengan hadirnya pemikiran dan diskusi mendalam dari para ahli seperti Prof. Nurul Indarti, diharapkan Forum Manajemen Indonesia (FMI) XVI ini
dapat menjadi pijakan baru dalam memajukan riset dan kolaborasi lintas sektor demi mencapai pembangunan berkelanjutan yang nyata dan inklusif.
Semoga semangat ini terus menginspirasi para peneliti dan praktisi untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan. (*)