Republiknews.com,Sidoarjo – Puskesmas Sekardangan berupaya meningkatkan akses sanitasi layak dan aman dengan menggandeng USAID IUWASH. Bersama dengan USAID IUWASH Tangguh Puskesmas Sekardangan menggelar Studi Lapangan di UPTD PALD (Pengelolaan Air Limbah Domestik) Kab. Sidoarjo pada Instalasi Pengolahan Tinja, Jum’at ( 19/07) di PALD Griyo Mulyo Kecamatan Jabon.
Menurut Kepala Puskesmas Sekardangan dr. Halimah Salim Ahmad B.,M.Kes bahwa kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terkait sanitasi aman. sanitasi aman merupakan sistem sanitasi yang memutus sumber pencemaran limbah domestik ke sumber air. USAID IUWASH memang merupakan partner utama yang selama ini mendampingi kader dalam mewujudkan sanitasi aman
Kegiatan ini diikuti kader kesehatan dari Desa/Kelurahan cakupan Puskesmas Sekardangan, Kelurahan Sekardangan, Celep, Pucanganom, Bulusidoakare, Desa Rangka serta Desa Gebang. Harapannya, Para kader yang mengikuti kegiatan ini, dapat menularkan ilmunya ke masyarakat.
“kegiatan ini sangatlah bermanfaat karena nanti hasilnya bisa langsung ditularkan pada lingkungannya. Selain itu kegiatan menjadi wujud nyata kader wilayah RT/RW Kades/Kakel, Camat serta OPD mendeklarasikan ODF kita beberapa bulan lalu,” tegasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Ilmu yang di dapatkan merupakan ilmu tentang mengolahan lumpur tinja yang diolah agar tidak mencemari lingkungan. Tujuannya menjaga sanitasi aman. yang akan memberikan dampak pada kesehatan lingkungan.
“Dengan kegiatan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Seperti saluran septic tank harus dipelihara secara berkala. Pengetahuan semacam ini benar-benar membawa manfaat untuk diri kita sendiri maupun lingkungan sekitarnya”,ungkapnya
Sementara itu CF-USAID Tangguh Abdul Azis menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh Peskesmas Sekardangan merupakan wilayah replikasi. Sehingga USAID IUWASH tangguh mendapatkan amanah untuk mendampingi dalam program minum aman dan sanitasi aman di Indonesia, khususnya kabupaten Sidoarjo.
Sidoarjo sendiri Tim USAID IUWASH mendampingi semua desa yang menjadi pilot project. Tahun lalu yang menjadi pilot project Desa Larangan dan Desa Balongdowo di Kecamatan candi.
” Tahun ini kita replikasi di Pucang Anom dan Waru dengan beberapa pertimbangan akses layanan sanitasi yang ketika itu masih belum deklarasi ODF. Lebih menarik lagi layanan Puskesmas Sekardangan sanitariannya paling proaktif sehingga kegiatan seperti ini baru pertama kali dengan kolaborasi sungguh-sungguh”, jelas halimah.
Para kader kita ajak bersama-sama belajar bukan hanya teori saja, tapi mereka secara langsung diajak pada ketempat mengolahan lumpur tinja sampai pada menjadi cairan yang dapat terurai pada lingkungan air.
Pada kegiatan ini selain mengajarkan kader akan sanitasi aman sekaligus untuk memberitahukan kepada masyarakat luas bahwa Kabupaten Sidoarjo sendiri telah memiliki UPTD khusus mengelola limbah lumpur tinja,” jelasnya.
Dalam satu hari mobil operasional bisa beroperasi lebih dari 26 kali pengambilan limbah. Setiap 1 bulan sekali ada pengecekan hasil pengolahan apa sudah sesua baku mutu. Jika hasil sudah sesuai ketentuan baku mutu maka akan dibuang ke sungai.
(AHF)