Republiknews.com, Gorontalo –Mendukung program Asta Cita Presiden terkait penegakan hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Sat Reskrim Polresta Gorontalo Kota berhasil mengungkap 5 kasus TPPO di 5 lokasi yang berbeda yang ada di wilayah Kota Gorontalo.
Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr. Ade Permana, S.I.K., MH yang didampingi Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta, S.I.K.,pada Press Conference mengatakan bahwa dalam waktu kurang dari 30 hari, Sat Reskrim Polresta Gorontalo Kota berhasil mengungkap 5 kasus TPPO.
Dijelaskan KBP Ade bahwa pengungkapan ini merupakan tindakan lanjut dari laporan Masyarakat ke Hallo Kapolresta mengenai adanya kos-kosan dan hotel yang sering digunakan untuk kegiatan prostitusi.
Lebih lanjut Alumnus Akpol 2000 ini menyampaikan bahwa Setelah mendapatkan informasi tersebut Tim Rajawali Sat Reskrim yang dipimpin langsung Kasat Reskrim bergerak cepat menyisir lokasi dan mengamankan 12 orang di hari dan lokasi yang berbeda.
“Dari dua belas yang diamankan tujuh orang telah ditetapkan tersangka dengan modus operasi yang digunakan Pelaku adalah melalui aplikasi Michat, yang digunakan untuk menawarkan Pelaku Seks Konvensional (PSK) kepada pelanggan,”ungkap KBP Ade .
Ditambahkan KBP Ade bahwa para Pelaku menawarkan jasa prostitusi dengan tarif bervariasi mulai dari Rp150 ribu hingga Rp750 ribu sementara dari setiap transaksi, Pelaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp50 ribu.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 21 2007 Tahun tentang Pemberantasan TPPO Juncto Pasal 56 ayat 2 KUHP Ancaman Hukuman paling singkat 3 Tahun dan paling lama 15 Tahun Penjara, tutup KBP Ade. (Riskito)
