JOMBANG, Republiknews.com – Telah di temukan bayi laki-laki di bahu jalan tepatnya berada di Dusun Gondang Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya di sebuah bahu jalan dekat Polindes sekira pukul 06:30. Selasa (4/01)
Awal mula ditemukan bayi tersebut bahwa pada hari Selasa tanggal 04 Februari 2025 sekira pukul 06:30 wib mendapat laporan dari warga bahwa telah ditemukan Bayi dengan jenis kelamin laki-laki dalam keadaan hidup di Bahu Jalan tepatnya kurang lebih 10 meter dari Baratnya Pustu (Puskesmas Pembantu) Desa.Carangwulung ,Kecamatan. Wonosalam oleh Bpk. Satuwi ( 66 tahun) Desa Carangwulung.
Menurut Kapolsek Wonosalam,’ Memang benar telah ditemukan bayi diduga baru di lahirkan, awal mulanya pada saat itu saksi yang menemukan bayi tersebut akan membeli tahu, saat jalan tiba tiba melihat ada kardus yg terikat tali tampar kecil warna kuning berada di Bahu jalan,
” Kemudian Bpk Satuwi penasaran dan ingin melihat isi dalam kardus tersebut dan selanjutnya berusaha membuka tali tersebut ternyata diketahui didalamnya ada bayi mungil yang terbungkus dengan kain hijau,
“Dirinya merasa terkejut kemudian memanggil Kepala Dusun bernama Imam untuk ikut melihat bayi tersebut, tidak lama kemudian banyak warga yang berdatangan ingin melihat keberadaan bayi bersama dengan ibu Bidan Vida ( 31 Thn) selaku Bidan Desa Carangwulung
Untuk selanjutnya langkah yang diambil pada pukul 06.10 wib Ibu Bidan membawa dan mengamankan bayi ke Puskesmas Pembantu, selanjutnya Bayi tersebut oleh Bidan Desa didampingi Anggota Polsek Wonosalam dan Anggota TNI membawa bayi ke Puskesmas Wonosalam untuk penanganan selanjutnya,” Jelas. Kapolsek Wonosalam AKP Ahmad darul huda,SH. MH
Ditambahkan Kapolsek, “Dari kejadian tersebut polisi telah mengamankan beberapa barang bukti berupa Kardus Sabun Cuci Merk BOMM, Celana Panjang warna Biru ,Baju lengan panjang warna Biru Muda corak garis lengan panjang, Kain Jenis Kerudung warna putih, Kain Jenis Kerudung warna hijau dan Tali Tampar kecil warna Kuning yang digunakan mengikat kardus,” Pungkasnya. *** (Redho)