Bojonegoro, Republiknews.com – Teguh Haryono dan Farida Hidayati telah resmi mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Bojonegoro untuk periode 2024-2029.
Dengan izin dan ridho Allah SWT, keduanya bertekad untuk memimpin Kabupaten Bojonegoro, wilayah strategis di ujung barat Provinsi Jawa Timur.
Untuk memimpin sebuah daerah, diperlukan kapasitas dan pengalaman yang mumpuni. Dengan latar belakang pendidikan serta pengalaman kerja yang berbeda, Teguh dan Farida hadir dengan kompetensi yang saling melengkapi, memberikan harapan baru bagi masyarakat Bojonegoro.
Profil Teguh Haryono
Teguh Haryono, yang kerap disapa Mas Teguh, lahir di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, 61 tahun lalu.
Pendidikan dasar ditempuhnya di SDN Sidorejo, dilanjutkan dengan SMPN 1 dan SMPP Bojonegoro hingga tahun 1980.
Masa remaja Teguh dihabiskan di Bojonegoro, sebelum kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Kecintaannya terhadap pendidikan membawanya hingga ke Inggris, di mana ia meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Strathclyde Graduate Business School (SGBS), University of Strathclyde pada tahun 1991.
Kariernya yang gemilang terlihat dari berbagai jabatan penting yang pernah ia emban, termasuk sebagai Senior Manager di PT Tripatra Engineering dan PT Tripatra Constructors—dua perusahaan multinasional yang turut terlibat dalam proyek Migas Blok Cepu di Bojonegoro.
Teguh juga merupakan Insinyur Profesional Utama dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Meski telah mencapai kesuksesan besar dalam kariernya, Teguh tetap rendah hati dan mengakui peran penting keluarga dan lingkungan dalam membentuk dirinya.
“Saya banyak belajar dari kehidupan sederhana di desa serta pendidikan yang saya tempuh di Bojonegoro dan Bandung. Visi orang tua dalam mendidik anak untuk menuntut ilmu adalah kunci,” ungkapnya saat mengenang masa mudanya.
Kini, Teguh merasa terpanggil untuk mengabdikan ilmu dan pengalamannya demi kemajuan tanah kelahirannya.
“Setelah sekian lama menuntut ilmu dan bekerja di luar Bojonegoro, saya ingin kembali mengabdi untuk kampung halaman tercinta,” ucapnya dengan penuh tekad.
Profil Farida Hidayati
Farida Hidayati, yang akrab disapa Mbak Farida, lahir pada 10 Juni 1984 dan mengawali pendidikan agamanya di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang.
Selama tiga tahun ia belajar di Madrasah Tsanawiyah, sebelum melanjutkan pendidikan menengah atas di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro.
Setelah itu, Farida melanjutkan pendidikannya ke Universitas Trisakti, Jakarta, dan meraih gelar sarjana hukum.
Tidak berhenti di situ, ia menempuh studi S2 di bidang kenotariatan di Universitas Airlangga, Surabaya. Saat ini, Farida sedang menyelesaikan studi doktoralnya (S3) di Universitas Brawijaya, Malang.
“Menuntut ilmu adalah perjalanan tanpa akhir, dan saya berkomitmen untuk terus mengembangkan diri dalam dunia pendidikan,” ungkap Farida, yang juga merupakan anggota Ikatan Notaris Indonesia di Bojonegoro.
Di samping kariernya sebagai notaris, Farida juga terjun ke dunia politik dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban.
Sebagai seorang pengurus Muslimat NU, Farida aktif berdiskusi dengan masyarakat terkait berbagai isu, mulai dari dunia hukum hingga perkembangan Bojonegoro.
“Saya selalu terbuka untuk berdiskusi dan mendengar masukan terkait berbagai isu yang mempengaruhi kemajuan Bojonegoro,” ujarnya.
Saat ini, Farida juga memegang peran sebagai Ketua Forum PAUD Kabupaten Bojonegoro.
Kolaborasi untuk Kemajuan Bojonegoro
Dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi, Teguh Haryono dan Farida Hidayati diharapkan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi Kabupaten Bojonegoro.
Kombinasi keahlian keduanya diyakini akan menjadi modal kuat untuk memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan dan kemajuan daerah ini.
Masyarakat Bojonegoro tentu berharap agar pasangan calon ini mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang untuk mewujudkan masa depan Bojonegoro yang lebih baik. (Red)