Example floating
Example floating
Oase Iman

Kisah Pohon Kurma dan Shalat Abu Thalhah

×

Kisah Pohon Kurma dan Shalat Abu Thalhah

Sebarkan artikel ini

RepublikNews, Oase Iman – Abu Thalhah ra. sudah lama menjadi seorang muslim yang taat dan patuh pada Allah. Hari itu ia dengan giat bekerja di kebun kurma.

Ketika waktu shalat sudah tiba sesegera mungkin ia mengambil wudhu. Abu Thalhah ra. akhirnya melaksanakan shalat dikebunnya. Dalam melaksanakan shalat dikebunnya, tiba-tiba perhatiannya tertarik pada seekor burung yang terbang di kebunnya.

Example 300x600

Burung itu kadang-kadang hinggap di satu dahan pohon, kadang-kadang terbang ke sana kemari. Kemudian burung itu tersesat di rimbunan pohon yang lebat daunnya. Ternyata Abu Thalhah ra. tidak dapat menemukan jalan keluar dari rerimbunan daun lebat itu. Karena pemandangan seperti ini, perhatiannya telah tercurah pada tingkah laku burung tersebut.

Abu Thalhah ra. terus mengikuti gerak gerik burung itu sehingga terlupa bilangan rakaat shalatnyayang telah dilakukan. Kelalaian ini telah menimbulkan penyesalan yang tidak terhingga. la menimbang karena semua terjadi dalam keadaan shalat.

Abu Thalhah ra. sadar karena kebunnya ini maka ia kehilangan perhatlan dalam shalatnya. Sehingga setelah mengakhiri shalatnya. Abu Thalhah ra. langsung menghadap Rasulullah saw

Abu Thalhah ra. segera menceritakan yang diriya alami pada Rasulullah, kebunkuini kepada Rasulullah saw. la berkata, “Ya Rasulullah kebunku ini telah menyebabkan aku lalai dari shalatku. Karena itu aku ingin memberikan kebun ini untuk digunakan di jalan Allah. Apapun yang engkau sukai untuk digunakan, maka pergunakanlah!”, kata Abu Thalhah.

Peristiwa sepreti ini juga telah terjadi pada zaman kekhalifahan Utsman ra. Ketika salah seorang sahabat Anshae sedang melakukan shalat di dalam kebunnya tiba-tiba matanva terpandang kepada buah kurma yang kebetulan pada saat itu sedang musim berbuah masak bergantung di dahan pepohonan.

Dengan perasaan senang, matanya terus memandang buah- buah tersebut. Hatinya demikian senang melihat buah yang telah masak itu. la sudah yakin barang tentu hasil panen nanti akan berlimpah dan memuaskan. Dengan perhatian kepada kurma-kurma itu akhirnya kekhusyukan shalatnya jadi hilang. Ini menyebabkan ia lupa jumlah rakaat yang telah dikerjakan.

Disebabkan kejadian ini, hatinya sedih tak terkira. la sadar gara-gara kebun kurma itu ia kehilangan kekhusyukan shalatnya. Maka ia segera menjumpai Khalifah Utsman ra. dan bekata, “Ya amiru-Mukminin, aku berikan kebun ini untuk fi sabilillah. Apa yang engkau ingin lakukan dengan kebunku ini silakan lakukan sesukamu.” Maka oleh Khalifah Utsman ra. kebun tersebut dijual dengan harga lima puluh dirham. Adapun uang dari hasil penjualan itu digunakan untuk keperluan fi sabilillah. (Red)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *